Sumur Bor dan Mck di Yayasan Al-Jazuli selesai lebih cepat


JEMBER,KodetaktisMil22.com Program TMMD ke-124 Kodim 0824/Jember Tahun 2025 di Desa Plalangan membangkitkan harapan Ustadz Jazuli.Keinginan yang sempat terpendam selama bertahun-tahun kini muncul kembali berkat kegiatan fisik TMMD ke-124 Kodim 0824/Jember yang ditempatkan di yayasan yang diasuhnya.Sabtu(31/05/2025).

Sejak awal, Ustadz Jazuli tidak menyangka tempatnya mengajar agama akan menjadi sasaran kegiatan fisik TNI.Tidak hanya satu, tapi dua proyek sekaligus, pembangunan MCK dan sumur bor.Lokasinya pun bukan di pinggir jalan, melainkan melewati permukiman warga, tersembunyi di balik bukit kecil di Dusun Jambuan, Desa Plalangan.

Di sana hanya ada mushola kecil, rumah tinggal ustadz, dan beberapa kamar tidur, yang dulunya digunakan para santri. Selama TMMD berlangsung, beberapa personel TNI juga tinggal di sana.

Jazuli bercerita, Ia adalah santri asal Kabupaten Bangkalan yang pernah belajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, Banyuanyar, Kabupaten Pamekasan.Setelah lama belajar, ia diberi tugas oleh pengasuh pondok untuk mengajar. Pertama, ia dikirim kembali ke kampung halamannya di Bangkalan.Setelah itu, ia sempat mengajar di Pontianak, Kalimantan Barat, selama 1,5 tahun. Lalu, ia dipindahtugaskan ke Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat, di Pondok Pesantren Darul Ulum asuhan Kyai Haji Achmad Bahri Bakir.

Di situlah ia bertemu dengan perempuan yang kini menjadi istrinya.Setelah menikah, Jazuli pindah ke rumah istrinya dan membuka tempat mengaji untuk anak-anak sekitar, yang sekarang menjadi lokasi kegiatan fisik TMMD ke-124 Kodim 0824/Jember. Pada awal tinggal di dusun itu pada 2009, Jazuli tidak langsung mengaku sebagai ustadz, melainkan sebagai wirausaha.

Namun, jati dirinya akhirnya diketahui warga, dan ia pun mulai mengurangi aktivitas bisnis untuk lebih fokus mengajar. Di tahun 2015, ia mulai menerima santri untuk dibina. Jumlahnya terus bertambah, bahkan pernah mencapai 50 santri. 




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama